22.10.20

Retret

 

Kurasa aku kini jauh lebih legowo dan suwung dalam menjalani beberapa hal yang membuatku tertatih-tatih. Rasanya melegakan juga melepaskan pada satu kenyataan: "Toh nanti aku akan siap dengan apa pun yang terjadi di depan." Aku mempercayai Tuhan akan melindungiku dan memeliharaku. Ia akan memberikanku hikmat dan kebijaksanaan sesuai dengan waktu yang Ia miliki. Ia tidak akan terlalu cepat dan tidak pula berlama-lama, Ia akan tepat pada waktunya. Ia akan menjadikanku siap untuk memenuhi tugas-Nya. Ia mengetahuiku dan mencintaiku. Ia mengasihiku lebih dulu. Ia adalah Kekasihku yang pertama. Adalah Bapa. Lalu aku diajarkan cara berbagi Kasih. Bersabar dalam putaran waktunya, maka segalanya akan dimungkinkan dengan pertemuan. Dia mencintaiku lebih dulu, meski aku pemarah, sulit diatur, dan sering meragukan bertanya. Aku berserah pada-Nya dan mengikuti-Nya sampai nanti tiba waktuku. Aku ditumbuknya menjadi 'bijih polos telanjang'. Ia mempersiapkanku. Aku bersedia. Aku berkata: Ya. Aku membuka diri. Aku menerima Kasih-Nya yang besar. Aku legowo menerima. Aku memeluk semuanya. Bahwa inilah aku. Aku yakin Dia tetap, Dia akan memenuhi janji-Nya, rancangan-Nya bukanlah rancangan kecelakaan tapi damai sejahtera. Di dalam Dia aku merasa aman. Dialah gunung batuku. Perisaiku. Api Cintaku. Tidak akan aku merasa gentar. 


"Laksana butir-butir gandum kau diraihnya,

Ditumbuknya kau sampai polos telanjang

Diketamnya kau, agar bebas dari kulitmu

Digosoknya, sehingga menjadi putih bersih,

Diremas-remasnya menjadi bahan yang lemas dibentuk

Dan akhirnya diantarkan kepada Api Suci,

Laksana Roti Suci yang dipersembahkan pada Pesta Kudus Tuhan."

          (Cinta-Khalil Gibran) 

 

 

 

No comments:

Post a Comment

new post

ganti blogspot

 YAK  pemirsah, maapin banget nihh udah ga punya blog.com karena......hhh yaudahlah kayaknya gapapa hehe. tadinya aku mau melatih pemikiran ...