15.11.18

Lucu juga ya....


Mempunyai perjalanan yang menghabiskan waktuku selama empat jam perjalanan membuatku menjadi terbiasa dengan perpindahan, berdesakan dengan manusia-manusia lain yang kulitnya nempel dengan badanku, musti terbiasa dengan suhu tubuh orang lain yang  panas buat aku, bunyi nafas, obrolan dengan volume super kencang dan kontak mata yang tiba-tiba. Aku terbiasa. Bahkan aku tahu titik mana aku harus menunggu dan di titik mana dalam KRL yang paling aman dan memudahkanmu keluar ketika gerbong penuh luar biasa. Aku pun sudah hafal benar bahwa untuk mempunyai pijakan kaki yang kuat dan tidak akan tumbang saat disenggol ibu-ibu, kamu harus merenggangkan telapak kakimu sedikit dan bergantungan. Meski rasanya hati dan mentalmu rontok begitu melihat gerbong perempuan berjubel luar biasa. Ya udah gitu. 

Kemarin pukul 22:38 aku masih berdiri di sebuah gerbong menuju Stasiun Rawa Buntu dan memandangi pintu keluar dengan kacanya yang gelap malam memandangi pantulan diriku sendiri. Lalu berpikir bahwa orang gila macam apa pantulan bayangan ini, dengan mata lelah tidur hanya 4 jam sehari, bangun pagi, terburu-buru dan tidak mandi. Apakah semua ini adalah sebuah perjalanan yang senyatanya, apakah aku akan baik-baik saja? Apakah 10 tahun dari sekarang aku akan masih merenungi banyak keputusan? Apakah aku akan menyelam ke kedalaman? Apakah aku memilih jadi petapa di atas gunung? Atau memilih menjadi kasir di Indomaret daerah Ciamis sana? Apakah aku memiliki ruang untuk diriku sendiri? 

Lucu juga ya, berdiri melihat pantulan diri memikirkan yang diluar dari kontrol diri padahal manusia memang tidak bisa melampaui time and space gitu. Duh, aku cuman butuh mandi air hangat, keramas dan minum teh hijau saja. 

Lucu juga ya. 

new post

ganti blogspot

 YAK  pemirsah, maapin banget nihh udah ga punya blog.com karena......hhh yaudahlah kayaknya gapapa hehe. tadinya aku mau melatih pemikiran ...