Ada satu keahlian yang tidak akan kamu punyai yakni berkompromi dengan waktu. Dia mengalir dan berjalan tanpa menoleh ke belakang. Dari sekian banyak pribadi yang berubah umurnya menjadi 26 semoga bisa semakin memahami bahwa saya dan kamu harus mampu merangkul realita, kegagalan, kekecewaan dan mimpi-mimpi yang masih berserakkan. Mencari dan memilah diri sekali lagi. Meninggalkan yang tidak cocok dan merawat ke-aku-an kita.
Bandung, 2017 |
Pencapaian-pencapaian yang masih harus disabarkan dan diteguhkan dengan proses. Agar matang. Agar berakar. Agar berbuah berlimpah-limpah. Meski terkadang tidak semua yang kita tanam bisa kita tuai. Namun tenanglah, karena tidak ada satu pun yang luput dari catatan sejarah. Semesta mencatat setiap upaya dan keringat untuk dibayarkan di lain waktu. Setuntas-tuntasnya. Lunas. Di hari depan. Bahkan sungai pun terus menerus mengalir tanpa peduli berapa lama. Bahkan laut pun tidak pernah bosan kepenuhan air. Dia menjadi asin tanpa kita tahu bagaimana caranya dia menjadi tawar. Mengapa kamu menjadi bosan dan tawar, kawan?
Tidakkah kamu melihat segalanya bergerak, segalanya maju, segalanya berubah. Tidakkah kamu melihat, 26 adalah pergerakkan usiamu yang bukan kanak lagi. Kamu memutuskan hidupmu, kamu merencanakan, kamu berlari, kamu terjatuh, kamu terluka, kamu berjuang dan merayakan keberhasilan kecilmu. Jantungmu dengan setia memompa darahmu, tubuhmu dengan tabah menampung jiwamu, kaki tanganmu terus berupaya mendengarkan perintah otakmu. Kamu bilang kamu tidak berdaya? Padahal kau memiliki segalanya.
Semoga di usia 26 ini, kita bisa terus memilih hidup dan berbahagia. Semoga kau terus mempunyai alasan untuk sukacita dan tidak menjadi lemah dan putus asa. Semoga kau tetap menguatkan tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
No comments:
Post a Comment