Lucu rasanya ketika sering kali saya merasa tidak yakin dengan ini dan itu. Saya terkadang merasa kalau semakin saya dewasa, saya semakin tidak yakin dengan apa yang saya ambil, apa yang saya rasakan dan apa yang saya pikir. Saya selalu merasa kalau apa yang saya rasakan, pikir dan lakukan selalu salah. Kenapa ya? Rasanya semakin takut apa pikiran orang lain, takut di judge ini itu dan lain-lain dan sebagainya. Memang begini ya dunia orang dewasa? Apa sebenarnya orang dewasa itu memang penuh dengan ketidakyakinan dan kebimbangan ini itu? Saya terlalu takut dengan apa pikiran orang lain pada saya. Padahal mungkin orang lain sendiri sebenarnya takut sendiri dan hanya peduli dengan diri mereka sendiri. Bukankah begitu?
Tadinya sih saya tidak mau berbagi tentang hal ini di blog secara malu kan ya... masa ketakutan diri sendiri diumbar-umbar. Namun hati ini kembali bicara "Hello...pede amat ada yg baca blog lu." Oh iya... kan blog nya jarang pengunjung ya haha. Hingga kembali lagi fungsi blog ini sedari awal yakni saya menulis blog bukan untuk orang lain tapi untuk kebutuhan diri sendiri. Sehingga memang kalau untuk kesenangan sendiri dan kebetulan tidak ada yang baca harusnya saya santaaaaaaaaaiii aja dong kayak di pantai, ya nggak?
Meyakini sesuatu yang kita yakini sendiri itu tidak mudah. Dan hal yang paling sulit sebenarnya bukan meyakinkan orang lain akan sesuatu namun meyakinkan diri sendiri kalau apa yang sedang kita lalui sekarang ini memang baik untuk ke depannya. Oh shit.... men! Itu susah sekali. Meyakinkan diri sendiri kalau inilah jalan yang sebenar-benarnya. Jeng-jeng-jeng-jeng. Itu yang sulit untuk saya. Seharusnya sih lebih berserah pada Tuhan ya.... tapi kan...kan ...kan.. kadang saya bandel.
Saya selalu percaya kalau segala sesuatu ini bukanlah kebetulan namun merupakan sebuah rencana dari Tuhan. Bagaimana kita bertemu dengan orang lain, kenal dengan orang lain, perpisahan dengan orang lain semua bukan kebetulan semata. Jadi saya juga percaya kalau apa yang sedang dialami ini sebenarnya membawa kebaikan dan pembelajaran agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Dan satu hal lagi yakni, tetap menjaga attitude dan tindakan kita ketika rasanya kita ingin jambak rambut dia atau mungkin nonjok mukanya, memang sesuatu yang harus dilatih. Kita tidak harus menjadi evil untuk menginginkan sesuatu ada pada tempatnya. Dan kita harus menjaga attitude kita karena itu adalah keputusan kita. Seberapa sulitnya itu. Saya juga bingung kenapa ya demen amat orang-orang ini saling bohong, saling tunjuk, saling ngomel, saling marah-marah, Buat apa sih? Ngga paham saya kadang.
Dan yang menjadi bagian paling lucu adalah sekarang saya bukan penonton lagi tapi juga pemain yang bisa memilih peran dan lakon saya sendiri. Saya mau menjadi apa? Sial. Saya gak bisa ya duduk di pojokan liatin mereka saling bacok aja? Seperti nonton Game of Thrones gitu haha.. Ah..ya udahlah ya. Saya kerjain saja bagian saya, sisanya saya berikan pada Tuhan. Karena Dia Bapa yang setia.
No comments:
Post a Comment