Hari Minggu yang cerah dan aku hanya tidur-tiduran saja
sedari kemarin sore. Rasanya badanku remuk sekali seperti renginang. Kemarin
aku sempat menonton sedikit Black Mirror yang episode 1, gila ya apa yang bisa
teknologi dan internet lakukan pada sebuah peradaban. Ceritanya satir, thriller
dan sebuah hiperbola akan ketergantungan kita pada teknologi, pada media kurasa. Terlepas dari film itu, lalu aku jadi
sedikit tersadar betapa aku sendiri salah satunya menghabiskan banyak waktu
bermain-main di alat pada genggaman ini. Bukan berarti itu buruk karena
sebenarnya itu sangat memudahkan siapapun dalam berbagai hal terutama
komunikasi dan kerjaan. Namun segalanya jadi diperluas seperti betapa
tersitanya beberapa waktu hanya untuk melihat-lihat sosial media lalu
mengetahui: Oh si ini makan bakmi, dia sedang sedih karena putus, si ini sedang
super sibuk kerja, dan lain-lain. Segala informasi dari yang pribadi, penting,
sampai akhirnya yang sampah gak penting-penting amat diguyur di hadapan kita.
Benar, kita memiliki pilihan untuk filter mana yang mau dan tidak karena pada
dasarnya kita bukan sponge, tapi kenyataannya yang paling mudah hanyalah
menerima semuanya tanpa filter tanpa sekat, kan? Aku rasa, kebutuhanku yang sekarang adalah komunikasi dan
kerja, kurasa aku harus membatasi media sosial karena aku tidak mau kehidupanku
dan perhatianku hanya berada di situ-situ saja. Terlalu mudah. Terlalu mudah. Toh pada dasarnya untuk
berkomunikasi secara real bisa lewat media chat yang lainnya atau bertemu tatap
mata.
Lalu seharian kemarin ini aku berpikir, seberapa banyak
lekatan label yang terus menerus diusahakan untuk menempel dan melekat hingga
pada akhirnya seseorang harus melakukan banyak acara, serangkaian kegiatan yang
bisa jadi dia tidak demikian. Namun dia perlu menjadi demikian karena itu wajah
yang dia pakai. Upaya agar orang lain impres akan kehidupannya atau akan apa
yang dia punya. Dih label-label sosial itu mahal ya, lalu aku jadi berpikir
akankah segalanya akan menempel selama-lamanya, lekang waktu. Kurasa yang
aku inginkan bukan label dan segala pandangan orang lain akan hal-hal
artifisial. Kuhanya ingin bahagia itu saja.
No comments:
Post a Comment