21.1.13
Day #20: Untuk Puisi
saya menulis puisi untuk puisi
yang selama ini menemani saya
dalam kata longgar
tak teraba dan terkias.
dibaca dengan hati
dengan arti yang kembar.
yang lancip dengan ketumpulannya
yang bias namun jelas
yang polos namun berpola.
mendefinisikan otak saya
yang bagai pesta petasan
di bulan ramadhan dan chinese new year.
metta
Kaohsiung, 21 Januari 2013
17:56, lama-lama otak saya butuh reparasi
"Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit. (Kommer, 199)- Anak Semua Bangsa, Pramoedya Ananta Toer.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
new post
Angin Perubahan
Aneh juga ya ketika merasakan ada sebuah angin perubahan yang sedang berhembus menelusup di kehidupan kita saat ini. Rasanya seperti diban...
-
Apakah kehilangan mampu menjadi pertanda bahwa memang kesementaraan itu nyata dalam kehidupan kita? Bahwa segala-galanya ini sementara dan k...
-
YAK pemirsah, maapin banget nihh udah ga punya blog.com karena......hhh yaudahlah kayaknya gapapa hehe. tadinya aku mau melatih pemikiran ...
-
hari ini aku minum teh cukup banyak deh, kayanya aku harus batasi konsumsi kaffeinku yang kurasa kayaknya kebanyakan deh lol. bisa gak ya ak...
No comments:
Post a Comment