9.12.10

Duc in Altum




Kamu mau menganan atau mengiri? Satu jalan namun beda belokan. Tidak selamanya si kanan itu baik dan tidak selamanya kiri itu buruk. Kamu mau pilih yang mana? Dalam hidup kita ini pasti kita pernah merasakan termometer semangat yang drop. Kita bingung dan ingin menangis namun terkadang menangis tidak menyelesaikan masalah apabila apa yang mau ditangiskan pun tak tahu. Mungkin kita hanya sedang capek. Capek dengan rutinitas yang mengejar. Sesak.

Ditengah menumpuknya pekerjaan , permasalahan , jiwa kita tersungkur. Di saat inilah manusia membutukan presensi sebuah keluarga. Ketika aku sedang miskin semangat, ketidakberadaan keluarga secara fisik kadang membuat semangat gagah beraniku turun. Dan aku sebagai seorang anak akan merindukan orangtuaku dari waktu ke waktu. Namun aku tahu pasti bahwa seberapa jauh aku melangkah, aku masih punya tempat untuk kembali. Keluarga. Masih ada rumah hijauku dengan Ayah Ibuku serta kedua adikku di rumah.

Kucoba untuk terbangun dan terjaga. Mungkin fase kehidupanku saat ini amat cocok dengan sebuah kalimat berikut ini: Duc in Altum.

Duc in Altum berasal dari bahasa latin yang artinya: Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam. Injil Lukas 5: 2-6. Yesus menyuruh Simon untuk berlayar sedikit jauh dari pantai.

Lalu Yesus pun berkata kepada Simon: " Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."


Yesus sendiri berpesan bahwa kita harus melangkah jauh ke tempat yang lebih dalam. Maksudnya , agar kita bisa lebih menyelami lebih dalam, lebih luas, dan lebih jauh lagi. Kita diajak untuk menjadi orang yang tidak statis di zona nyaman kita. Untuk bisa mengambil tantangan baru mendapatkan hal-hal baru demi menjadi sebuah pribadi yang matang. Ketika kita berusaha untuk melangkah lebih jauh lagi dan meninggalkan zona nyaman kita, pasti pada awalnya kita akan ketakutan dan kehilangan arah. Kita merasa salah disebuah tempat yang sebenarnya paling tempat bagi kita. Bukankan biasanya sesuatu yang benar biasanya terasa salah?

Misalnya saja ketika kita sedang mendayung sebuah perahu, tentu kita harus membawa perahu kita ke tempat yang agak dalam agar dayung kita tidak tebentur daratan/pinggiran. Mendayung perahu ke tempat dalam pun bukanlah hal yang mudah karena begitu banyak gelombang. Kita harus mengendalikan keseimbangan perahu dan juga harus terus mendayung agar perahu kita terus jalan. Arah mengendalikan perahu pun berbeda. Ketika kita ingin belok ke kiri kita harus mendayung di kanan, kalau kita ingin belok ke kanan kita harus mendayung di kiri. Seharusnya ini pun bisa kita praktekkan pada kehidupan kita. Kita harus lebih fleksibel pada sebuah keadaan. Masih banyak peluang dan kesempatan untuk menuju cita-cita dan tujuan kita. Tentu pernah mendengar sebuah pribahasa zaman SD: Banyak jalan menuju Roma. Apabila tidak bisa yang ini yaaa.... jangan dipaksa coba dengan cara lain. Ketika situasi seakan tak ada solusi mungkin kita harus mundur sebentar lalu ambil jalan yang lain.

Kita pun harus ingat, ketika kita mencoba untuk mendapatkan hal yang lebih; ada begitu banyak harga yang harus kita bayar. Ada banyak gelombang dan ombak. Namun kalau kita tidak mencoba gelombang dan ombak itu kapan kita sampai ke tujuan? Siapa bilang hidup ini bisa semena-mena? Ayolah please. Jangan bercanda. Mari kita mengejar mimpi-mimpi kita yang tertunda. Sungguh keterlaluan apabila mimpi kita dikalahkan dunia. Aku selalu percaya bahwa selama kamu bisa memikirkannya pasti bisa mewujudkannya.

Mari saudara-saudara kita mengencangkan sabuk pengaman kita masing-masing untuk mendayung ke tempat yang lebih dalam menikmati gelombang dan semilir angin serta keindahannya. Hidup ini indah kawan :)) Angkat pantatmu, ayo berjuang !!!


Salam,

gadis payung kuning

25.11.10

Filosofi Ikan

sumber gambar: goblue.or.id



Disuatu Rabu yang penat. Sebuah hari di mana merupakan pertengahan dunia nyata sebuah satu minggu. Seminggu yang bisa saja berubah arti bukan 7 hari ; namun terasa lebih. Biasalah....manusia terlalu sering melebih-lebihkan. Begitu banyak majas hiperbolis yang dilontarkan. Mungkin akibat terlalu merindu akhir pekan?

Saat itu hari Rabu. Aku berlari dari sebuah rutinitas. Setelah makan malam aku melarikan diri ke sebuah lapangan luas dan berjalan sendirian. Jadi anti sosial sementara. Mendengarkan lagu-lagu sambil menikmati malam sendirian. Apabila ingin menggambarkannya dengan jelas, bayangkan sebuah lapangan olahraga di sebuah universitas yang pada malam hari banyak orang yang beraktivitas. Asyik dengan dunia masing-masing. Sendiri, berdua-dua, bertiga-tiga, atau mungkin segerombolan. Saat itu adalah jam anak kuliah malam untuk masuk dan menuntut ilmu. Penuh, ribet.

Aku berjalan menyusuri lapangan setapak demi setapak dengan lagu: More to Life- Stacie Orrico. Dengan sedikit liriknya dibawah ini:

There's gotta be more to life...
Than chasing down every temporary high to satisfy me
Cause the more that I'm...
Tripping out thinking there must be more to life
Well it's life, but I'm sure... there's gotta be more
Than wanting more


Menurutku kadang aku sebagai manusia tidak bisa belajar lebih bersyukur dengan apa yang telah aku dapatkan. Lalu mulailah kita dengan majas perbandingan. Lalu ingin lebih, lebih, dan lebih. Banding, banding, naik banding. Kapan puasnya? Kapan cukupnya? Kapan besyukurnya?

Aku tidak ingin menjadi seseorang yang tidak bisa mensyukuri apa yang telah aku terima, yang telah Tuhan berikan padaku. Aku tidak mau selalu merasa kehausan padahal perutku jelas sudah kembung. Aku tidak ingin selalu merasa kurang ketika sebenarnya ada yang kekurangan di luar sana. Aku tidak mau jadi pribadi yang seperti itu. Aku mau hidup damai, aman, tentram dengan pemikiranku sendiri dan bersyukur untuk apa yang telah Tuhan berikan padaku. Aku diberikan keluarga yang kusayangi, mereka mungkin tidak sempurna, mungkin kadang aku pun sebal dengan ayah ibuku yang kadang cerewet dan jadi tidak sabar karenanya. Namun apakah untuk jadi bahagia semua harus sempurna? Tidak toh. Aku pun bersyukur punya teman-teman di sekitarku yang 24 jam untukku. Sahabat-sahabat baikku yang selalu ada untukku setiap saat. Mengapa terkadang kita lupa untuk bersyukur?

Kita terlalu memikirkan keadaan, situasi, lalu menyalahkannya. Lalu takabur lupa bersyukur karena terpengaruh keadaan. Mengapa kita harus kalah pada keadaan? Dan terpengaruh di dalamnya. Misalnya ketika orang lain berteriak-teriak marah karena keadaan yang tidak adil mengapa kita harus ikut-ikutan? Kita bisa belajar dari seekor ikan. Coba lihat! Apakah ikan di lautan akan menjadi asin meski air laut itu asin? Apakah dagingnya menjadi asin kecuali apabila kita menambahkan garam saat memasaknya? Lihatlah ikan di kolam air tawar yang penuh dengan lumut, lumpur, dan makanan mereka adalah tai manusia. Apakah tiba-tiba ikan-ikan itu dagingnya terpengaruh beraroma dan terasa rasa lumut, lumpur, atau bahkan tai?

Begitu pun dalam kehidupan kita, seberapa sulit pun keadaan atau lingkungan di kehidupan kita janganlah mudah terpengaruh. Jadilah manusia bebas. Manusia yang bertanggung jawab total pada dirinya sendiri apakah akan terpengaruh oleh keadaan atau malah tetap dengan keteguhan pribadi. Manusia yang bisa memilih.

Menjadi manusia bebas itu sulit. Karena bebas bukan berarti 'liar' dan tidak mengidahkan apapun namun bebas bertanggung jawab pada hidup masing-masing. Dengan bertanggung jawab pada hidup kita pun belajar bersyukur dengan apa yang kita punyai. Dengan bersyukur kita berani untuk menyelami sebuah nilai baru tentang menerima diri sendiri.

Beranikah kita menjadi ikan yang tidak akan menjadi asin meski tinggal di lautan?

***



Nb.

Hallo mid test udah selesai dan satu-satu nilai pun keluar aaaaaaaaaaaa mamak. Oke aku bukan mau curhat ttg nilaiku yg mengsong. Yaaaah setidaknya aku sudah berusaha dan tidak melupakan bersenang-senang lalu berdoa :)) Sastra mandarin pun sudah selesai mari kita pasrahkan seluruhnya pada Tuhan. Amin.

Kemarin aku bermimpi aneh. Aku mimpi di sekolahku aku ketemu Ferninda. Lalu tiba-tiba sekolah banjir air bah, airnya asin. Ternyata eh ternyata itu air laut. Air itu dateng gede banget lalu berubah jadi lautan besar banget. Terus aku liat ikan GEDEEEEEEEEEEEE banget warna item kayak ikan mujair *haaa ketahuan sebenernya pengen makan ikan mujair goreng buatan ibu*. Ikan itu gede gak kira-kira, gila gede banget. *Ya udah sih,Met!* Terus entah kenapa tiba-tiba aku baru sadar kalo sebetulnya ikannya yang segede babon itu aku. Dibelakangku ada ikan-ikan kecil ngikutin aku perasaanku saat diikuti ikan kecil-kecil itu aku risih, kesel, dan keki tapi aku cuek tetep berenang. Lalu tiba-tiba laut itu berubah jadi surut lagi dan aku terlempar ke luar, tersedot ke luar, air laut pun makin berkurang, ikan-ikan kecil yang ikutin aku klepek-klepek *jatuh cinta kali klepek2* mati kehabisan nafas karena tidak ada air. Lalu aku pun berubah jadi manusia lagi.

Idih mimpi apaaa coba aneh banget! Idihhh gembel. Tapi sodara-sodara setelah pikir punya pikir, aku baru sadar kalo aku punya tulisan yang belom sempet aku publish isinya tentang ikan juga. Mungkin ini kali yah maksud mimpiku suruh nulis tentang ikan. Hahaha :))

Oh iya maap yah karena hampir 1 bulan off nulis dari blog karena begitu banyak kerjaan kuliah dan harus nari di sana-sini. Ayo kita bersemangat untuk mimpi dan cita-cita kita. GBU!


salam,

gadispayungkuning
Metta





28.10.10

Dari Taiwan untuk Indonesia

Hari ini 28 Oktober
Peristiwa Sumpah Pemuda
Aku muda.

Apa yang bisa aku berikan untuk negeriku?
Ketika bencana meluluh lantakan negeriku.
Ketika bapak-ibu delegasi asyik ke luar negeri
Sementara terdapat letusan gunung, gempa, banjir, tsunami
Ke mana moral?
Ke mana hati?

Dari Taiwan
Untuk Indonesia
Dengan penuh cinta,
Mungkin ragaku di negeri orang
Namun jangan hatiku

10.10.10

Alamak cie duo tigo

Aku mau update express nih :)) Baru masuk kuliah 3 minggu rasanya hidupku langsung hampa. Jiwa mudaku melayang. Weekend ku pun terbuang percuma. Pasalnya yah weekend aku pun sibuk banget. Rapat ini, itu, latihan ini,itu. Hadoooooh. Weekend kan cuman seminggu sekali dan aku masih sibuk kayak ibu-ibu penjabat.

Pokoknya kegiatanku bener-bener gak normal. Semester 3 ini aku ngambil 25 kredit dan ada literatur China-nya ==' bzzzzzz. Yaya kita ga boleh ngeluh kan ya kan? Yayayaya. Sehingga hiburanku pun cuman youtube,blog,nonton film, dan membaca buku. Yaaa aku terima semuanya dengan lapang dada. Selapang-lapangnya.

Sejauh ini sih karena saking sibuknya aku beraktifitas kesana-kemari aku jadi gak punya waktu untuk sendirian berdialog pribadi. Yaaaaaa.....mungkin harus aku sempet-sempetin. Oh iyaa tak kusangka ternyata aku juga punya kebiasaan ngomong sendiri. WEH! SARAP! Tidak apa-apa. Menurut penelitian Prof. Dr. Metta Asriniarti ngomong sendiri itu bisa menghalau stress dan menetralisir emosi. Coba deh hihi :D

Dikarenakan stress yang berkepanjangan dan kesedihan menggelayut *lebay* aku sama Ibenk temenku berenang. Wihh...berenang bener-bener super! Bisa menghilangkan stress dan gundah gulana anak remaja labil seperti kita berdua. Di kolam renang yang indoor itu ada berbagai macam fasilitas; yakni sauna dan spa air. ADEH! Nikmatnya edodoe jangan ditanya lagi sodara-sodara.

Secara aku udah sekitar 2 bulanan gak berenang lagi jadi otot-ototku jadi keriput (?). Aku berenangnya jadi gak terlalu terbiasa gitu. Namun tetap aku berenang dengan penuh semangat dan cengengesan. Sampai terjadilah sebuah insiden.

Begini pembaca budiman, dikarenakan aku emang perenang amatiran yang baru bisa 3 bulan yang lalu jadi koordinasi gerakku belom terlalu sinkron. Aku berenang bak dugong *eh dugong masih kebagusan*. Pokoknya aku berenang gaya kodok ngorek. Nah pas aku sedang berenang dengan penuh kekuatan. Eh dari arah yang berlawanan datanglah seorang perenang pemula juga seperti aku kayaknya. Nah si engkoh-engkoh atu ini sedang berenang dengan giatnya. Yaaaa...yg namanya 2 bulan udh ga berenang aku jadi rada gerogi gitu ada perenang lain berlawanan arah sama aku. Cowok lagi. Bulu keteknya rame lagi. Jadi, aku berusaha sebisanya biar aku gak malu-maluin amat gitu. JEEEhhhh,... pas aku berenang bersampingan sama dia. Sumpah deh tekewer-kewer aku gak sengaja. Bener deh. Aku saking semangatnya sampe tanganku nepok pantatnya si engkoh-engkoh satu ini.
AAAAAAAAAAAAAaaaaaaaaaaaaaaaaaa....TANGANKU kena pantat orang....Aaaaaaaaaaaaaaa aku geli.

Alamak cie duo tigo! *nepokjidat*

Taiwan Highlights!

berikut ini cuplikan-cuplikan kabar dari Taiwan :

1. harap dimaafkan karena mulai malas menulis blog karena sibuk sekali dan terjadi kemandulan otak akut.

2. belum bisa bahasa roh mandarin

3. mulai tidur jam 1 pagi. GAWATTT.

4. belum nyaman duduk di kelas kuliah. masih bego-bego oon.

5. JATUH CINTA SETENGAH MATI SAMPE MABUK KEPAYANG DENGAN MAKANAN MILIH NAMANYA: 24 JAM (namanya sebenernya nama mandarin gitu tp aku ga tau yaaa sudahhh aku kasi nama seenak udel aja)

6. bulan-bulan di taiwan jadi anak manja yg butuh kasih sayang lebih. seperti yg pernah ditulis sama atal, butuh belaian kasih sayang, dan dada yg bidang untuk dipeluk (najissss hahaha). aku mau pacarrrrrr pleaseee.

7. lelaki taiwan centil-centil amat yaa. dandan mulu, ngaca mulu. pengen aku jepret pake tali kolor jadinya. ga sukaa ah. ini mah alamat aku melewati masa-masa kuliah nan indah ini tanpa pacar. sompretttt!!!!

oiyaaa...
fyi. karyn sama brenda udah punya cumbuan hati masing-masing di kelas. SIAL.

tapi setelah aku pikir-pikir yaaaa...emg aku mau cowo taiwan?




29.9.10

Secangkir Teh

Sejumput metafora dalam cangkir teh
Mencandu teh dengan ritual sakralnya


Air diceret sudah berdenging memilukan. Ceret itu begitu buruk rupa sebagai sebuah tanda korban ritual. Cemong hitam dibagian pantatnya. Air pun mulai mengeluarkan bunyi 'bulb' perlahan dengan frekuensi yang sering. Tertatalah sebuah ritual sakral: menyeduh teh. Aku bukan penggila sebuah kebiasaan yang tersusun rapi yang mampu mengorganisir agenda hingga jamnya. Aku bahkan sering lalai, dikhianati oleh jadwal yang kubuat sendiri. Mungkin suatu hari nanti aku harus 'menikmati' jadwalku yang kubuat sendiri.

Kembali lagi. Tehku bukan sembarang teh. Aku lebih menyukai teh tubruk. Teh yang masih berbentuk daun teh kering. Terdengar 'ndeso huh? Memang saya dari kampung dengan sebuah lidah ajaib yang lebih menyukai makanan sunda dengan sambel terasinya dari pada makanan bule.

Teh tubrukku beraroma melati dengan 2 sendok gula diaduk disebuah gelas keramik. Nikmat. Kuseruput pelan. Oh iya! Satu lagi yang paling penting. Dibuat oleh ibuku.

***

Aku si lidah kampung pun ternyata harus menggeser pantatnya ke negeri seberang. Tetap membawa teh. Namun bedanya kini tehnya jadi turun pangkat, menjadi teh celup. Hanya diseduh dengan air panas dispenser lalu ditambah dengan 2 sendok gula pasir. Bedanya tanpa sesuatu yang penting, ibuku. Wah, sekarang aku sudah mahir membuat teh sendiri. Tapi aku melupakan ritual.

Sampai suatu hari ketika lelah menggelayut. Aura negatif yang melahirkan sebuah ketidakseimbangan. Lalu ke mana lagi logika?

Hei lihat! Aku mulai membuat teh. Dengan teh celupku, cangkir keramikku, 2 sendok gula, dan air panas dispenser. Kurang ajar. Air panas mengalir lebih dari volume gelas yang seharusnya. Mengguyuri tanganku yang sertamerta jadi merah panas. Menstimulasi otakku untuk memberikan sinyal: sakit. Air mataku mulai membayang. Aku menangis. Bukan karena panasnya tanganku namun karena 'sakit'. Sebuah perasaan cengeng dan emosional yang berlebihan akibat overloaded.

Aku merindukan sebuah ritual tehku. Sebuah kenyamanan dan sebuah kasih. Teh penawar dikala lelah dan kemerosotan sebuah semangat sampai dititik rendah.

Seseorang dengan secangkir teh manis hangat ditangannya. Sesederhana itu.


19.7.10

Memoar Copi


Dua semester sudah aku lalui sebagai anak kuliah di negeri orang. Satu tahun jauh dari keluarga berusaha jadi lebih dewasa dan mandiri. Memang benar kata orang menjadi dewasa itu adalah proses seumur hidup. Dewasa itu nggak hanya dilihat dari badan doang. Body boleh kayak Ade Rai otot di mana-mana tapi kalau kelakuan masih dibawah ketek emaknya juga sama aja. Nah, kembali lagi, satu tahun aku di Taiwan banyak sekali yang terjadi. Waktu pasti merubah segalanya itu kita tahu pasti.

Jadi kawan, aku punya cerita; aku punya seekor anjing genduuut pendek nakal pecicilan manja, namanya COPI= COKLAT PUTIH. Si Copi ini hanyalah anjing biasa, bukan anjing ras atau berdarah biru udah gitu kutuan lagi, bau lagi. Itulah anjingku. Tidak ada yang special dari Copi. Namun aku dan keluargaku sayang sekali pada copi. Copi merupakan bagian dari keluarga kami. Copi udah hampir 5 tahun dengan kami. Kami sekeluarga sayaaang sekali dengan Copi meski dia sering ngejar-ngejar anak tetangga sampai jejeritan pipis di celana, meski dia sering naik tempat tidur Aga buat bangunin Aga ke sekolah di pagi hari dan berisiknya minta ampun terus aku pasti ngomel-ngomel hahaaha :))

Lalu aku pindah ke Taiwan kuliah, aku skype-an sama ibu, babeh, aga pasti ada Copi kepo ikutan mejeng depan webcam sambil gonggong. Copi emang gak ada matinya, dasar anjing! (emang anjing) Setelah itu aku dapat berita mengejutkan sekaligus senang karena ibuku hamil lagi adik cowok. Jadi, nanti aku punya 2 adik cowok deh :)

Selang 1,5 bulan sebelum kelahiran adekku, ibukku periksa kandungan dan dikatakan oleh dokter, hasil tes laboratorium di darah ibukku ada tokso. Yang lain dan tak bukan disebabkan oleh bulu binatang; kucing dan anjing. Sehingga akhirnya ayahku mengambil keputusan agar Copi dikasih ke orang lain, kenalan. Besokknya kenalan itu langsung membawa Copi ke rumahnya. Mungkin kita mengira Copi akan dipelihara dan disayang seperti yang aku dan keluargaku kira. Namun ternyata, sesuatu yang kita anggap spesial belum tentu sama nilainya dengan orang lain. Mungkin orang lain hanya menganggap Copi sebagai anjing biasa hingga Copi pun 'lenyap' dan kita tahulah maksudnya apa. Tak aku pungkiri aku nangis sampai sesegukkan 2 hari, sampai aku capek dan ketiduran. Di skype aku sama ibuku berduaan nangis sampai sesak. Aku sedih bukan kepalang.

Kita tidak pernah bisa menyamakan sesuatu yang kita anggap spesial dengan orang lain. Mungkin orang lain menganggap remeh. Kita pun tidak bisa menyalahkan kenalanku itu kalau dia menanggap Copi adalah anjing biasa saja. Itu tidak salah hanya saja mungkin peran Copi sebagai anjing untuk keluargaku sampai di sini. Toh nantinya aku akan punya adik bayi, tidak mungkin ada anjing dan adik bayi jadi satu dalam rumah. Pasti gak sehat buat si adik kecil. Lalu dalam email ibuku menulis,

"Betapa perjuangan untuk mencapai kebahagiaan itu jalan yang tak mudah. Betapa kesabaran itu sangat diperlukan. Betapa doa itu menjadi andalan utama untuk pilar agar kita tidak terpuruk. Betapa kita tak mampu menghindar dari perubahan. Begitu banyak hal yang ibu renungkan. Rasanya tak ada orang yang bisa memahami kita selain Tuhan. Bahkan diri sendiri saja sulit untuk memahaminya. Ada rasa yang kadang teramat hampa. Tak bisa kita bagi pada siapa pun. Kita hanya ingin berlutut di kaki-Nya dan berkata: Tuhan biarkan aku mampu menanggungnya.

Masa-masa sulit dalam hidup keluarga kita akan berlalu dengan baik. Ibu yakin. masa-masa yang penuh senyum akan terbit di antara kita semua. Kita berduka untuk banyak hal yang orang lain anggap sepele. Tapi bagi kita tidak. Ini masalah perasaan. Kita akan mampu melewatinya dengan baik. Juga kamu. Copi adalah anjing yang hanya diciptakan untuk keluarga kita. Titik.


Dearest Anjingku Copi yang lucu,

Aku ikhlas dan sampai jumpa disuatu waktu, suatu tempat, suatu kesempatan nanti. Dengan inilah aku menulis memoar kecil di blogku untuk mengingatmu bahwa kau tak ada gantinya.

Salam sayang,
Metta.



Tak Akan Ada Gantinya-Ipang



Btw, aku mohon doa untuk Ibuku, besok Selasa, 20 Juli 2010 akan melakukan operasi sesar jam 8 pagi. Besok akan ada anggota baru dikeluargaku. Mohon doa ya teman-teman.
Tuhan memberkati :))

13.6.10

naluri ibu-ibu

Hari minggu lama datang cepat pergi :'( Ckckckck.........dan besok udah hari senin lagi aaaaaaaaaaaaaa tidak apa-apa metta 2 minggu kamu akan libur leha-leha, kipas-kipas, pake kaos singlet di asrama liburan summer (sambil les mandarin). Tidak apa-apa Metta. Ayo nyalakan semangatmu!

Aduh aku udah gemes sendiri ini, sebentar lagi exam terus libur summer. Terus Agustus aku pulang ke Indonesia tanah air tercinta. Aduh aku sudah tak sabar bergelinjang-gelinjang. Biar kata Indonesia banyak copet, biar kata Indonesia macet, biar kata Indonesia panas (masih lebih panas Taiwan di kala summer) biar kata Indonesia artisnya pada berlomba bikin video porno........aku mau pulang! Btw, tentang ariel dan video-video 'abg labilnya', beritanya sampe masuk ke China Post Taiwan; surat kabar Taiwan loh! Gileeee...selamat deh Ariel.

Setelah nyuci baju, ngosrok wc, nyuci piring, ngepel, nyapu, ganti sepre tadi aku pun tiba-tiba terpikir: naluri ibu-ibuku mulai keasah loh. Yesss...tos! Wah sudah pasti ibuku senang sekali mendapat kabar ini. Selamat yaa Metta haha! Tapi tetep deh kalo yang namanya nyuci piring aku paling gak suka ,maleeeeeeesss banget. Doh.

Tapi setidaknya aku sudah memiliki keterampilan ibu-ibu. Kecuali yaaa satu itu. Masak. Aku pikir dulu mending aku sewa mbak yang bisa masak aja gitu jadi aku tinggal senyum-senyum pulang kerja ongkang-ongkang kaki. Eh..... taunya sepertinya itu tidak bisa aku lakukan. Memasak itu kan tanda cinta ibu pada suami dan anak-anaknya. Lha.... kalo aku masak rasanya udah kayak racun gitu. Ckckckck. Matilah. Bagaimana nasibku nanti dimasa depan? Mau dikasih makan apa suami dan anak-anakku nanti? Mau dibawa ke mana hubungan kita? *ga nyambung* Wah ini membuatku resah. Pasalnya skill memasakku, yaaa cuman sop, tumis, soto, goreng-goreng, indomie, aer,dan menanak nasi. Udah. Jah..........membuat bolu kukus, pastel,brownies, kue-kue, dan masakkan lainnya aku udah mei ban fa. Gimana nih ya?

Baiklah demi masa depan keluarga siaga nan harmonis aku akan belajar memasak nanti. Nanti. Nanti..... nantilah pokoknya hahaha :)) Tapi pasti kok.

24.5.10

ini menyiksa

ADOH ini tuh menyiksa banget lohhh nyebelin banget loh. Gemesin banget loh. Pengen aku tendang pantatnya kalo ketemu nanti. Hih,,,不是我的菜.

LAPER aku jadinya. Malem-malem gini aku jadi lapeeerrr sambil emosian. Aku mau makan mmmmmmm,,,,

NASI GORENG TELOR CEPLOK yaaa,,,,gak pake kornet soalnya aku alergi. Telornya setengah mateng ya :p makasi loh.




Aku laper banget nih :'( Ibu, masakin aku laper. Kenapa di asrama 8 lantai ini gak ada dapur sih?

Ya udah deh, Met kamu bobo aja deh ya biar gak laper.
Kalo udah kayak gini aku jadi sedih dehh :((

23.4.10

Ketika Siput Berlari




Lihat!!! Seekor siput sedang berjalan membawa rumahnya dengan diam, perlahan, namun pasti . Tanpa hirau kanan kiri. Kecepatan siputnya membuat dia dianalogikan sebagai sesuatu yang negatif dan lama. Lamban.....lama.....ter-pu-tus....pu---tu--s---.....tus.......t.....u.....s..... l.....a..............m...............a..... setitik demi se----ti---tikk. Tes...........tes........tes. Lama.

Menjadi seekor siput mungkin bukan sesuatu yang membanggakan malah cenderung menjadi sebuah momok simbolis kelambanan, keterbelakangan. Bahkan mungkin banyak yang tidak suka padanya karena bentuknya menjijikan. Si siput melihat dengan mata kepalanya sendiri sebuah dinamik gerak makhluk lain, benda lain, berseliweran. Dan dia berjalan terseret-seret perlahan-lahan. Pernahkah seekor siput merasa iri dengan makhluk lain misalnya? Jawabannya: Pasti. Siapa juga yang ingin menjadi yang terujung, yang terbelakang, yang terlama; sementara yang lain berlari, melaju, atau bahkan terlontar dengan kecepatan 'fenomena sebuah mencret' ? Yang satu melejit, yang satu lagi berjalan lurus kepayahan membawa rumahnya.

Belum lagi penghakiman jadi-jadian, 'hewan pintar' yang asal ucap, menilai sesaat, lalu tertawa dalam hati. Hidup siput yang payah itu makin menjadi-jadi. Namun, hei kawan, lihat! Si siput berjalan tengadah dan menulikan telinga. Anggun, cuek, dan terkesan 'ndablek. Menikmati setiap perjalanannya, melihat lebih jauh, sedikit demi sedikit.

Dia lama. Dia tahu persis itu. Dia dibelakang. Dia lihat itu. Dan apa yang dia lakukan dengan pengetahuan akan dirinya? Dia menerima dirinya dan berjalan dengan pasti. Mungkin dia tidak bisa berlari seperti anjing atau terbang cantik seperti kupu-kupu. Namun dia berlari dengan cara dia, sekuat-kuatnya, semampu-mampunya, secepat-cepatnya.

Siput itu berlari. Berlari dengan versinya sendiri.

Ada yang keberatan?



Taiwan, 2010
Di tengah sebuah pencarian dan hujan gerimis.



" Live your own and never mind them."

14.3.10

Teras Hijau






Lihat teras rumahku!
Hijau.
Di sana tempatku duduk di kala sore
Minum segelas teh melati buatan ibu
Bersenda gurau bodoh dengan Aga, adikku
Berdiskusi adu kusir dengan Bob, babeh gondrong
Membaca koran dengan ibuku.

Lihat teras rumahku!
Hijau.
Bergelimang cinta ibu dan pak bob
Kuingat ketika kita sekeluarga,
buat selametan heboh karena Aga baru disunat.
Kuingat ketika teman kita orang Baduy datang
Lengkap baju adatnya tanpa alas kaki, Jasrip namanya
Datang ke rumah kita menginap.
Kuingat ketika si copi melahirkan di teras kita.
Kuingat ketika nenek datang ke rumah kita setiap Juli.

Lihat teras rumahku!
Hijau.
Semoga tetap hijau
Semoga tetap ada kursi panjang coklat
Semoga tetap digantung lukisan perempuan yang memegang ayam
Semoga tetap ada rak hiasan ibu
Semoga tetap dihiasi topeng muka bali di dindingnya

Dan lalu,
saat kupulang nanti,
Teras rumah kita tetap sama
Hijau.


***


Jangan lagi datang, rindu
Pergi jauh!
*Float-pulang*







Bob Hariyadi Martopranoto
a.k.a Babeh Gondrong

Hati-hati.... bapaknya gondrong :))



21.2.10

AMBULAN

AMBULAN : Anak enaM BULAN

Ni hari tepat 6 bulanan atau setengah taonan kita loh teman-teman :)) SELAMAT YAA YOU GUYS!! Yaaaa...walaupun hari ini kita jalan-jalan ke Museum Fine Arts minus Rio dan Femi. Tapi hari ini aku puassssss berjalan-jalan dan bersenang-senang dengan kakak-kakak, berpiknik bersama dan ketawa selebar pantat kuda nil. Makasi loh yaaaaaaaaaa,,, juga foto-foto nungging yang kita lakukan :))

Semoga kita:
Metta Asriniati Martopranoto
Marcia Rosy
Rio Vincentius
Meylisa Ibenk
Anastasi Karyna Pramesthi
Femilia The
Rany
Atriva Brenda Benedicta

Bisa menjalani semester depan dengan semangat membara kayak pria-pria berotot mirip ade rai di iklan-iklan energy drink.

Makin kompak dan saling bersatu melindungi kebajikan.

Semakin kece dan G4WUL

Terhindar dari segala godaan dan kemalasan

Nilai kita makin bagus

Sehat selalu

Lancar MANDARIN, Lancar inggris, Lancar jerman/perancis/jepang, lancar rejeki, lancar buang air besar

Dapet jodoh (Mari yang jomblo teriakkan "AMIN" sekencang-kencangnya. Gue yakin teriakkan ibenk paling kenceng, ya ngga benk?hehehe)

*dan yg bagus-bagus lainnya :)) AMIN!*





Museum Fine Arts


Femi---> pulang ke Indonesia


Rio -----> mencari sesuap nasi, secubit garam


INILAH KAMI SEMUA!!! :))



ibenk oh ibenk,,,,



HAPPY 6 MONTHS,...
LOVE YOU ALL!!





19.2.10

6 hari

Semester baru 6 hari lagi mulai. Dan aku masih belom siap menjadi anak kuliahan yang produktif lagi. Aku takut. Aku takut. Aku takut. Aku takut. Aku bingung :'(( Aku seumur idup ampe jadi anak segede bagong gini, belom pernah yang namanya takut sekolah. Aku selalu semangat sekolah yaaa...males dikit pernah deng! Tapi, aku ga pernah yg namanya sampe ngeri ampe rasnya jantungku melorot ke usus.

Pasalnya saudara-saudara, semester depan pelajaranku udah ditambah pelajaran yang ada mandarinnya. Naga-naganya bakalan aku ngga ngerti di kelas dan jadi anak sapi ompong. Aku bete ketika aku ngga ngerti tu dosen cuap2 apa di depan kelas dan semua orang di kelas ketawa-ketawa sedangkan aku cuman senyum-senyum pasrah dan berkata dalam hati: " 6 bulan lagi gue pasti ngerti...pasti...pasti...ini cuman soal waktu doang, ya kan??"

Semua orang bilang: OYE BISA PASTI BISA...!!!! Tapi masalahnya aku tetep aja resah gelisah. Mau pasrah, aku bukan tipe orang pasrah yang gitu aja menjadi pasrah dan semasa bodo cuek bebek. Pasti kepikiran.

Aku tahu aku bisa, aku tahu. Mungkin ini cuman rerasa aja. Mungkin karena aku cuman takut aja. Mungkin aku cuman cengeng aja. Mungkin cuman lagi manja aja :S

6 hari menuju hari-hari sibuk najis-najisan. Hari-hari yang buat narik napas aja susah. Roommate yang berisik udah kayak enci-enci gelodok yang tidurnya jam 3 pagi....pengen aku timpuk pake keset.

Tapi cuman satu suara yg ada di otakku: "Lo mau cepet-cepet lulus gak Met? Rajin-rajinlah kuliah! Jalanin aja biar cepet!! Terus pulang ke Indonesia dengan muka cengengesan dan gelar sarjana nilai fantastis, oke Met?"

6 hari aku bangun jam 1o
6 hari aku jalan-jalan keluar bersenang-senang
6 hari aku makan di luar
6 hari jadi stalker fb
6 hari nulis-nulis blog
6 hari bebas internetan
6 hari libur

Alhasil yg cuman pengen aku lakukan sekarang adalah bengong sampe bego dan memberanikan diri 'melangkah ke tempat yg lebih dalam'.

:'((

8.2.10

saya belum niat nyenggol buku

Mamia regardo cokolatos...libur kira-kira dua setengah minggu lagi dan aku gak niat nyenggol buku. Kalau pembaca budiman sekalian melihat meja belajarku di kamar 116 ranjang 2, maka pembaca budiman, akan melihat buku mandarin yang tergeletak dengan seksinya tak tersentuh.

HUH! Tau gitu; semua buku aku kardusin aja sekalian! Ga usah repot2 bawa gembolan banyak, pret! Bawa laptop, tempat tidur, baju, kolor, sama alat mandi, udah deh! Aduh telat banget sih mikirnya, telmi nih. Mana mungkin sih seorang metta membuka buku disaat liburan?? Ya kan ya kan?

Ngomong-ngomong soal liburan, liburan winter ini menurutku sih suangat menyenangkan haha secara kerjaanku berleha-leha menimbun lemak dan menggendut sambil cekikikan. Tapi tenang aku mendapatkan begitu banyak inspirasi selama liburan ini. Biasanya aku pagi-pagi bangun jam 9. Terus turun dari ranjang, garuk-garuk, lalu mandi. Sesudah itu aku minum susu sambil makan roti isi coklat nutella *astaganaga ini enaaaaaaaaaaaakkk banget, nutella oh nutella*. Terus duduk depan tivi dengan muka bloon sambil cengengesan kudanil.

INDAAH SEKALI. Kita harus memanfaatkan liburan ini dengan kegiatan yang menambah energi positif dan memanjakan tubuh kita. Jadi,saat kuliah mulai stamina kita penuh :)) bener gak bener gak?

Selama liburan ini aku sedang berusaha mengulik sesuatu. Di usiaku yang ke 19 ini entah mengapa aku mulai panik sendirian, karena tyada gebetan, pacar apalagi selingkuhan. Gileee,,,kesannya aku kesian bener yak? Tapi tenang aja ini cuman pikiran gadis baik hati yang sedang mengkhawatirkan kehidupan cintanya yang tidak kunjung membaik :P

Pernah suatu hari aku sedang ovoo-an sama ibu, bob, aga seperti biasanya lalu terlibatlah sebuah pembicaraan seperti ini:

ibu : selamat ya, non nilainya bagus.
metta : oh iya makasi yaa bu.
ibu : ibu doakan selalu.
metta : ibu, doain aku dapet jodoh juga dong...
ibu : hah? maaf ibu sekarang tidak mau mendoakan untuk jodoh
metta : yah...aku perlu jodoh bu.
ibu : kamu belum butuh jodoh rasanya, met
metta : tapi bu anakmu ini yg merasakan
ibu : kamu di sana cari bule aja deh, met.
metta : hah?
ibu : cari bule prancis noh met.
metta : ogah. bau sapi bulenya.
ibu : bule prancis oke met,,,bisa ngomong prancis lagi. Di sana ada kan?
metta : yaaaa ada sih
ibu : rumahnya di mana?
metta : di prancis mungkin,bu.


yak. Masalah jodoh kita skip dulu. Setelah aku pikir-pikir kayaknya aku masih terlalu anak bawang. Masalah pacar kita skip juga deh, sepertinya aku belom butuh-butuh amat. Setelah aku membaca sebuah buku yang di dalamnya mengatakan:

" Allah memperhatikan kita dan memberikan apa yang kita butuhkan."

Noh, met dengerin tuh! :))

new post

Angin Perubahan

  Aneh juga ya ketika merasakan ada sebuah angin perubahan yang sedang berhembus menelusup di kehidupan kita saat ini. Rasanya seperti diban...